JAENUDDIN LADANSA, Sekretaris Kwarda: Penyusunan Juknis Perkempinas 2009 telah rampung, info lebih lanjut dapat menghubungi Kwarda Sultra No. telepon 0401-3193313

DPR Ajukan RUU Gerakan Pramuka


DPR berencana menggunakan hak inisiatifnya untuk menyelesaikan Rancangan Undang-Undang tentang Gerakan Pramuka. “Hari Senin draftnya kami masukkan ke Badan Legislatif DPR,” kata Drs. H. Balkan Kaplale, anggota Komisi X DPR dari Fraksi Partai Demokrat. Janji Balkan itu disampaikan dalam Lokakarya Rancangan Undang-Undang Tentang Gerakan Pramuka di Kompleks Lembaga Pendidikan Nasional Gerakan Pramuka, Cibubur, Jakarta Timur.

Lokakarya ini diselenggarakan Kwartir Nasional Gerakan Pramuka pada Jumat (29/5) yang dihadiri pimpinan dan anggota Komisi X DPR. Antara lain Irwan Prayitno (ketua komisi dari Partai Keadilan Sejahtera), Cyprianus Aoer, Bertha Saragih, Yusuf Supendi, Muchotob Hamzah, dan Dedi Sutomo. Komisi ini membidangi masalah pendidikan, generasi muda dan olah raga. Ikut juga menjadi peserta lokakarya utusan Koordinator Wilayah Kwartir Daerah seluruh Indonesia.

Kwartir Nasional sendiri sejak dua tahun lalu menyiapkan rancangan undang-undang (RUU) itu. Setelah mengadakan pengkajian dan serangkaian pembahasan melibatkan para ahli dan konsultasi dengan Kementrian Koordinator Bidang Kesejahteraan Rakyat, Departemen Pendidikan Nasional, Kementrian Negara Pemuda dan Olah Raga serta instansi lainnya, telah tersusun naskah akademik RUU tentang Gerakan Pramuka.

Pada lokakarya hari ini (Jumat, 29 Mei), Kwarnas Gerakan Pramuka mengundang anggota Komisi X DPR untuk memberi masukan. Irwan Prayitno menjelaskan Komisi X telah membentuk Tim Kerja Kajian Urgensi RUU tentang Gerakan Pramuka pada 22 April 2009. Tim ini telah bertemu dengan tim ahli Kwarnas untuk menyempurnakan draft awal naskah akademik. “Tim Kerja akan bekerja secara maksimal dan berupaya optimal untuk menghasilkan draft naskah akademik dan RUU yang sempurna,” kata Irwan Prayitno yang aktif di Gerakan Pramuka sejak Siaga hingga Penegak di Sumatera Barat.

Menurut Irwan, secara realita Gerakan Pramuka tidak hanya terbatas pada pendidikan nonformal saja, tetapi pendidikan informal dan pendidikan ekstra kurikuler. Penempatan Gerakan Pramuka pada pendidikan nonformal, kata Irwan, menjadikan organisasi atau institusinya menjadi jelas dalam rangka koordinasi dengan lembaga lain, termasuk dalam hal pengelolaan pendanaan.

Sementara pada sisi informal karena anggota Gerakan Pramuka meliputi lintas generasi dari dari usia pendidikan dasar, menengah, pendidikan tinggi, dewasa dan usia tua. Selanjutnya, kata Irwan, Gerakan Pramuka pendidikan ekstra kurikuler, karena pendidikannya merupakan pilihan. Tidak ada kewajiban untuk setiap orang dan setiap peserta didik untuk ikut dalam Gerakan Pramuka.

Lokakarya ini dibuka Ketua Kwartir Nasional Gerakan Pramuka Prof. Dr. Azrul Azwar. Keputusan Presiden Nomor 238 tahun 1961 menetapkan bahwa penyelenggaraan pendidikan kepramukaan bagi kaum muda ditugaskan kepada Gerakan Pramuka. “Keputusan Presiden tersebut belum cukup kuat untuk menopang eksistensi Gerakan Pramuka dalam menghadapi berbagai tantangan yang berkaitan dengan gejolak dan perkembangan kaum muda saat ini,” katanya. Oleh karena itu, Musyawarah Nasional Gerakan Pramuka tahun 2003 di Pontianak telah mengamanatkan untuk meningkatkan landasan hukum Gerakan Pramuka dari Keppres nomor 238 tahun 1961 menjadi undang-undang.

Bertolak dari keputusan Munas 2003 dan dalam rangka Revitalisasi Gerakan Pramuka, Kwarnas telah membentuk Kelompok Kerja Rancangan Undang Undang (Pokja RUU) Gerakan Pramuka. Hingga tahun 2008 Pokja RUU telah menghasilkan kosep Naskah Akademik (NA) dan konsep Rancangan Undang Undang Gerakan Pramuka.

Ketua Tim Kerja RUU Gerakan Pramuka Komisi X DPR RI, Cyprianus Aoer mengatakan bahwa Tim Kerja telah melakukan kajian urgansi RUU Tentang Gerakan Pramuka ditinjau dari aspek filosofis, sosiologis, dan yuridis. Kajian dimulai dari masuknya Gerakan Pramuka pada tahun 1912, masa penjajahan Belanda, masa penjajahan Jepang, masa kemerdekaan sampai sekarang. Reliatanya, Gerakan Pramuka telah menunjukkan sumbangsih untuk bangsa dan Negara sangat berarti.

Dari sisi filosofisnya, tegas Cyprianus bahwa setiap anak bangsa ingin berbakti kepada tanahnya. Berbakti kepada tanah air ini merupakan inti pokok penerapan prinsip dasar kepramukaan yang menjunjung tinggi ketaatan terhadap nilai-nilai luhur. Kemudian dari sudut sosiologis tujuan Gerakan Pramuka sejalan dengan tujuan yang termaktup dalam pembukaan Undang-Undang Dasar 1945. Gerakan Pramuka merupakan institusi social yang mempengaruhi proses sosialisasi dan berfungsi mewariskan kebudayaan masyarakat kepada anak muda.

Secara yuridis tegas Cyprianus, pengakuan lahirnya Gerakan Pramuka secara yuridis melalui Keputusan Presiden No. 238 Tahun 1961, sudah tidak untuk menghadapi tantangan jaman dan era globalisasi khususnya untuk Gerakan Pramuka. Oleh karena itu dipandang perlu untuk memberikan kekuatan hokum terhadap Gerakan Pramuka dan payung hokum ini sangat diperlukan untuk menjaga eksistensi Gerakan Pramuka sejak prakemerdekaan harus dilindungi.

Ditambahkan pula bahwa payung hukum Gerakan Pramuka diperlukan untuk menjamin Gerakan Pramuka bukan organisasi politik dan bukan bagian organisasi politik, untuk tahap menyelenggarakan pendidikan non formal, informal, dan ektrakurikuler bagi anggotanya guna menumbuhkan tunas bangsa agar menjadi generasi yang lebih baik.

Lokakarya yang diselenggarakan selama sehari di Kompleks Lemdikanas ini bertujuan agar Terinformasikannya konsep Naskah Akademik (NA) dan konsep Rancangan Undang- Undang Gerakan Pramuka kepada para peserta Lokakarya; Diperolehnya masukan dalam rangka penyempurnaan konsep Naskah Akademik dan konsep Rancangan Undang-Undang Gerakan Pramuka; Diperolehnya kesamaan pendapat dan upaya bahwa Undang-Undang Gerakan Pramuka sangat diperlukan sebagai dasar legalitas pembinaan kaum muda khususnya anggota Gerakan Pramuka; Disepakatinya langkah-langkah tindaklanjut. (Humas KN)

SBY buka Jambore Santri Nusantara


Presiden Susilo Bambang Yudhoyono Presiden Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) membuka acara Perkemahan Pramuka Santri Nusantara (Perkasa) II Tahun 2009 di Bumi Perkemahan Letjen (Purn) Mashudi, Sumedang, Jawa Barat, Rabu 17 Juni 2009. Jambore yang berlangsung mulai 15-20 Juni ini diikuti oleh 6.000 santri dari 800 pesantren se-Indonesia.

Acara Jambore Santri Nusantara berlangsung sekitar pukul 10.00 WIB di Bumi Perkemahan Jatinangor, Jawa Barat. Acara yang berlangsung meriah ini juga dimaksudkan untuk menjalin tali silaturrahmi para santri.. Guna semakin meningkatkan peranannya, SBY mengintruksikan para pembantunya di Kabinet Indonesia Bersatu ikut mendorong keberadaan Gerakan Pramuka agar semakin berkembang.
"Kepada Menko Kesra, Mendiknas, Menag, Gubernur dan Bupati serta dan Walikota agar terus memberikan dukungan optimal kepada Gerakan Pramuka termasuk di lingkungan pesantren. Terus mantapkan Gerakan Pramuka di lingkungan pesantren dalam pembangunan karakter bangsa," katanya. .

Lanjutkan
Suasana upacara pembukaan yang diikuti 5.937 peserta dari pesantren 33 provinsi dan ratusan tamu undangan yang seharusnya berlangsung khidmat juga sempat gaduh. Pangkalnya, kata-kata "lanjutkan" tiba-tiba saja memecah perhatian peserta. Itu terjadi saat pemimpin upacara memberikan laporan singkat tentang kesiapan seluruh peserta mengikuti acara pembukaan perkemahan. Tak lama kemudian, SBY sebagai pembina upacara menjawab mantap, "Lanjutkan". Kata serupa itu kemudian diikuti sang pemimpin upacara sebelum kembali ke tempatnya.
Berbarengan dengan adegan tersebut, dari barisan undangan terdengar suara riuh. Sebagian memilih tersenyum tapi sejurus kemudian applaus berupa tepuk tangan terdengar menggema. Bisa jadi, mereka mengerti benar dengan makna kata itu. "Lanjutkan" sendiri tak lain merupakan "kata sakti" kubu SBY yang kembali mencalonkan diri kembali sebagai presiden agar dapat meraih simpati masyarakat.
Selebihnya, adegan itu diisi oleh kata-kata yang lumrah dalam upacara. SBY hanya mengucapkan kata "laksanakan" untuk mempersilahkan tiga santri pramuka wanita sebelum membacakan "Pancasila", "UUD 1945", dan "Dasa Dharma". Begitu pun saat pemimpin upacara kembali melaporkan bahwa kegiatan sudah dilaksanakan, cukup dengan kata "Kembali di tempat."
Saat meninggalkan tempat upacara, kepergian SBY juga diiringi lagu bernada campursari warna musik setempat yang syairnya memuja-muji sosok SBY sebagai seorang pemimpin. Bunyi syairnya yang berupa reffrain yakni "Bersama Bapak SBY/Pemimpin yang jujur berwibawa/Kami bangga jadi rakyatnya/SBY berhati mulia//Bersama Bapak SBY/Pemimpin yang arif bijaksana/Bersama Bapak SBY/Insya Allah Indonesia Jaya."
Dalam acara tersebut, SBY didampingi Ibu Negara Ani Yudhoyono yang tampil berkerudung. Sejumlah menteri turut mendampinginya yakni Menag Maftuh Basyuni, Mendiknas Bambang Sudibyo, Menkominfo M Nuh, Menseskab Sudi Silalahi, dan Jubir Kepresidenan Andi Mallarangeng.

Atribut SBY-Boedi bertebaran
Selain membuka kemah santri, SBY juga direncanakan bersilaturahmi dengan tokoh agama dan alim setempat di Hotel Bumi Puri Katulistiwa. Sebelumnya, kedatangan SBY juga disambut atribut kampanye pasangan capres-cawapres nomor urut 2 itu oleh pendukungnya di kawasan tersebut.

Atribut tersebut yang berupa gambar, spanduk dan bendera pasangan SBY-Boediono banyak terpasang selepas pintu keluar Gerbang Tol Cileunyi. Bendera berisi tulisan "SBY-Boediono" terasa rapat di jalan baru semenjak pertigaan Jalan Raya Jatinangor-akses tol dan ke Tasikmalaya hingga jalan baru di kawasan Unpad, pintu masuk utama ke bumi perkemahan.

Sumber : CyberNews.

Disperindag Siapkan Stok Sembako untuk Perkempinas

Dinas Perindustrian Perdagangan Koperasi dan UKM Kota Baubau, akan menyediakan stok perbekalan berupa sembako untuk Perkempinas. Bantuan sembako ini seperti beras, minyak goreng, ayam, sayur, ikan, telur, dan indomie. Yang akan disesuaikan dengan jumlah yang dibutuhkan. Mengenai Perkempinas nantinya untuk stock sembako selalu di kontrol persediaannya. Dengan pengontrolan tersebut bisa diketahui yang mana saja yang perlu ditambah. Selain itu masyarakat sekitar Perkempinas sudah menyiapkan 200 unit kios yang dikhususkan untuk para pegadang yang berjualan bahan makanan dan aneka cendramata khas Buton.

Kepala Dinas Deperindag Kop dan UKM Feto Daud SE MSi, mengatakan dengan pemberian stok perbekalan sembako tersebut peserta perkempinas tidak lagi repot membawa makanan dari daerah masing-masing. Karena di bumi perkemahan semuanya sudah dipersiapkan. Selain itu bisa menggerakkan sektor ril. Seperti para pedagang yang ada disekitar Perkempinas dapat dihidupkan.

Maksudnya penghasilan pedagang akan meningkat sehingga dengan waktu yang empat hari ini dapat di fungsikan dengan baik untuk berjualan. Lanjut dia, mengenai perbekalan untuk Perkempinas nanti , DInas Pertanian Kota Baubau berencana memberikan bantuan khususnya beras yang mana bantuan ini akan disesuaikan dengan jumlah yang dibutuhkan sehingga bantuan beras bisa tercukupi.

“Jadi untuk jumlah pemberian bantuan perbekalan Perkempinas tidak bisa dipatok langsung sebab harus disesuaikan dengan jumlah yang dibutuhkan setiap hari. Kecuali Perkempinas sudah berlangsung selama sehari maka diketahui jumlah kebutuhan pasokan sembako perharinya.(m1/ard/radar)

Buper Samparona Berstandar Nasional


BAUBAU-Bumi Perkemahan (Buper) Samparona sudah masuk Kategori standar nasional, hal tersebut dikatakan Wakil Kwarnas Bidang Diklat dan Penelitian Nasional Prof Dr Jana T Anggariredja MS , saat berkunjung ke lokasi, Jumat (29/5) untuk melihat persiapan Buper Samparona yang akan digunakan Juli mendatang.

Ia mengakui persiapan Pemkot untuk mejadikan Buper Samparona siap pakai untuk pelaksanaan perkemahan putri Nasional (Perkempi nas) nanti, bukan hanya persiapan sarana fisik tetapi persiapan non fisik juga telah dilaksanakan. “Walikota bukan hanya mempersiapkan lokasi Perkempi, tetapi juga non fisik misalnya, mempersiapkan masyarakat sebagai tuan rumah yang baik, seperti hari ini, Walikota memberikan arahan kepada masyarakat di Kelurahan Kaisabu Baru, baik sikap maupun menu makanan yang akan disuguhkan kepada peserta Pramuka dan ini suatu hal baru. Memang harus seperti itu, artinya kesiapan masyarakat juga karena yang akan dihadapi masyarakat nanti, tamu dengan jumlah banyak dari berbagai etnis, bahasa. Ini merupakan perencanaan yang cukup bagus,” tandasnya.

“Saya juga melihat sambutan masyarakat yang sangat positif akan kegiatan ini, dan kita berharap masyarakat di sini bisa berpartisipasi di Buper, seperti para penjual, jangan lagi didatangkan dari luar,” katanya.

Mengenai peserta, Jana T Anggariredja MS mengatakan akan membatasinya, setiap kwartir dari masing-masing daerah 20 orang tetapi dari panitia sudah mendapat informasi akan ada pembengkakan peserta yang bisa lebih dari 20 orang perkwartir. Karena itu, harus dipikirkan tambahan dari kwartir Cabang Sultra sebagai tuan rumah, tentu akan lebih banyak lagi peserta dan harus diakomodasi. Antisipasi dari Pemkot saat ini, ada beberapa wilayah yang diperluas termasuk MCK yang sangat penting di perkemahan.

Hal senada juga disampaikan, Jainuddin Ladansa, Sekretaris Kwarda gerakan pramuka Sultra. Katanya, Buper sudah memenuhi standar nasional yang bisa menampung 1500 peserta pramuka, apalagi untuk perancangan McK muga sudah memenuhi standar nasioanal. Dan dimana-mana MJK digabung, tetapi disini presentatif dibanding tempat lain, karena dipisahkan tempat buang air, mencuci, dan tempat mandi.

Dengan sembilan buah MCK dapat menampung 2 kelurahan, yang dalam satu kelurahan menampung 44 tenda. ”Meskipun ada pergerakan peserta MCK masih bisa menampung dan ada juga MCK cadangan. Selain itu, untuk air PDAM siap dan rencana akan dibuatkan sumur dan ini akan membantu untuk jangka panjang . Selain itu pasar harus dipindahkan karena letaknya yang dekat dengan tempat istrahat peserta, sehingga kurang bagus karena mengganggu yang sedang istrahat,” imbuhnya (radar)

Peserta Perkempinas Disuguhi Beras Merah


Peserta Perkempinas bakal disuguhkan beras merah, yang berasal dari petani sawah warga Kota Baubau. Untuk itu, Walikota Baubau, MZ Amirul Tamim telah mengintruksikan camat dan kesiapan para lurah dalam pengadaan pasokan beras merah. Rencana pemerintah tersebut disambut baik para petani. Hal tersebut dikatakan Amirul Tamim, usai melakukan tatap muka dengan masyarakat Sorawolio, Jumat (29/5).

Pertemuan tersebut dihadiri Sekot Drs Suhufan, para kepala badan, dinas, kantor, camat, dan luruh se-Kecamatan Sorawolio. Tatap itu bertujuan, memberikan motivasi dan mengajak masyarakat agar menjadi tuan rumah yang baik.

”Karena para tamu dari berbagai daerah dengan berbagai etnis dan budaya yang beragam, tentu keberagaman tersebut perlu disikapi dengan baik agar pelaksanaan Perkempinas dapat berjalan sukses,” kata Amirul.

Lanjut pasangan Halaka Manarfa itu, respon positif ditunjukan masyarakat, bahkan mereka siap menyuguhkan makanan khas yang lain selain beras merah. Bukan itu saja, warga setempat juga siap menjadi orang tua angkat bagi peserta Perkempinas. “Malah mereka menawarkan dirinya, untuk menjadi orang tua angkat peserta pramuka, yang dari daerah-daerah luar,” jelasnya.

”Kita berusaha menjadi tuan rumah yang baik, karena peserta yang bakal hadir pada Perkempinas sekitar 1000 orang. Olehnya itu, saya mengintruksikan camat dan para lurah, memberikan pelayanan dengan sebaik-baiknya kepada peserta,” ujarnya, usai melakukan tatap muka dengan masyarakat Sorawolio.(Radar buton)